May 16, 2011

Single & Dummy Case #IARFC - Part 1

Hi guys, let me share a 'lil testimonial during the making of Single & Dummy Case in Basic Finanncial Class of IARFC : )


Saya adalah salah satu peserta kelas Basic Financial Planning #IARFC angkatan 44. Selama 4 minggu penuh, di kelas ini kita belajar tentang basic – basic perencanaan keuangan dengan para Pengajar yang super cool & fun. Di kelas basic, kita belajar tentang apa itu  perencanaan keuangan & mengapa kita perlu perencanaan keuangan, manajemen cash flow (dana darurat, dana pendidikan, dana pension, etc), time value of money, manajemen resiko, investasi sampai perencanaan waris. Di akhir sesi, para peserta juga diajak untuk memahami lebih dalam semua materi yang telah disampaikan melalui permainan “Rich Game”.

Eiiits, tapi tunggu dulu... it doesn’t sound as easy as you think : ) Biarpun kelasnya fun banget, kita tetep harus bikin paper work yang menjadi salah satu faktor penentu kelulusan kita… hehehe… But don’t worry, as we are still in the basic class, so the case is less complicated than the real case that we have to do in the upper class / intermediate class. Walaupun judulnya “ga terlalu susah”, but still, there were some extra efforts in preparing the case.

Case yang harus dibuat di kelas basic ada 2 macam, yaitu case Mas Single & Keluarga Dummy. Untuk Case Mas Single,  paper work harus dikumpulkan di minggu terakhir sedangkan case Keluarga Dummy “WAJIB” dikumpulkan maksimal 2 (dua) minggu setelah case Mas Single.

So let’s begin to talk about those cases J

Case Mas Single

Mas Single, just like the common single that you might have met in your daily life… Single, baru mulai meniti karir dengan penghasilan terbatas dan keinginan yang aduhai bejibun J

Keinginan Mas Single-pun gak jauh – jauh dari komunitas bujang yang lain, yaitu : Menikah, mobil baru, rumah baru, liburan minimal setahun sekali dan pensiun.

Karena belum punya tanggungan, Mas Single belum memiliki asuransi.

Yang membuat case ini unik adalah, kita di challenge untuk membuat tidak hanya 1 (satu) skenario melainkan beberapa skenario untuk membantu mewujudkan sebanyak mungkin goals Mas Single dengan jumlah duit yang terbatas.

Ada yang menarik tentang salah satu goals Mas Single, yaitu rencana menikah tahun depan dengan estimasi biaya ± 50 juta. Karena rencana nikah tetap mau diadakan tahun depan, jadi sulit buat ngumpulin duit segede itu dalam waktu 1 tahun, so pilihannya adalah :

  1. Tetap menikah dengan biaya 50 Juta tapi harus jual mobil kijang pemberian Ortu, yang kalo di jual harga-nya masih laku ± 60 Juta. Sisa duit setalah dipakai nutup biaya nikah bisa di pakai buat beli motor untuk transportasi. Oooopss tunggu dulu...Lha masak sih Manager turun derajat naik motor, bisa terluka dong harga diri Mas Single
  2. Rencana nikah di undur sampai Mas Single bisa ngumpulin duit buat biaya nikah... hadewww.... yang ada si calon bini keburu pindah ke lain body neh...
  3. Tetep nikah tahun depan, tapi bujet-nya di sesuaikan, dan acara-nya dibikin lebih simple. Kalo perlu ijab kabul / pemberkatan aja biar lebih hemat, kan duitnya bisa dipakai buat goals yang lain hahaha

Setiap pilihan pasti ada sisi positif dan negatifnya, dan belum tentu klien mau lho sama rekomendasi yang kita kasih, jadi emang diperlukan diskusi intensif sampai bisa sesuai dengan harapan klien yang lebih membumi.

Selain itu perlu juga dilakukan penyesuaian dari masing –masing goals sehingga kalo ada goals yang tidak dapat tercapai, Planner harus pinter – pinter cari alternatif lain, misalnya target pencapaian di mundurin, or cari alternatif liburan yang lebih murah, kan yang penting tetep bisa refreshing, iya kan?? 

Trus gimana dengan case Keluarga Dummy yaa....kita bahas di next blog yaaa
(....to be continued...)




Gambar di ambil dari sini

No comments:

Post a Comment